Kamis, 01 November 2012
RAIMUNA NASIONAL DI BUMI PERKEMAHAN JAYAPURA PAPUA
Wapres Boediono Buka Raimuna Nasional di Papua
REP | 10 October 2012 | 12:25 Dibaca: 191 Komentar: 3 3 aktual
Wapres Budiono menginjakan kaki dipiring batu ketika disambut secara adat sebelum membuka Raimuna Pramuka Nasional ke-10 di Buper Phokela Waena, Kota Jayapura, Papua, 10 Oktober 2012. (Foto: Antara)
*) Wapres : Papua adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Republik Kita
Setelah ditunda beberapa kali karena pertimbangan faktor keamanan di Papua, perhelatan akbar Pramuka tingkat Nasional (Raimuna Nasional ke-X) akhirnya terselenggara juga. Hari ini, 10 Oktober 2012, Wakil Presiden Boediono secara resmi membuka acara itu di Bumi Perkemahan (Buper) Cenderawasih Waena, Jayapura, Papua. Secara simbolis, Wapres menyematkan tanda peserta kepada dua orang perwakilan peserta Raimuna dari Provinsi Papua dan Provinsi Aceh.
Kegiatan yang akan berlangsung selama satu pecan itu diikuti 3.689 orang anggota Pramuka dari seluruh daerah di Indonesa, juga peserta dari luar negeri, yaitu dari Brunei Darussalam dan Papua Nugini. Para peserta Raimuna akan mengikuti berbagai macam kegiatan antara lain kegiatan keterampilan, bakti kepada masyarakat, kegiatan di alam terbuka dan seni budaya.
Dalam sambutannya, Wapres yang juga adalah Wakil Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka mengajak seluruh komponen gerakan Pramuka untuk mempertebal semangat persatuan dan persaudaraan untuk bersama membangun dan memajukan bangsa ini.
“Kita memberi perhatian khusus kepada Tanah Papua untuk mengejar berbagai ketertinggalannya. Papua adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Republik kita, dari bumi Indonesia, warisan para leluhur kita, yang sama-sama kita jaga dan kita cintai,” ucap Wakil Presiden Boediono membuka Raimuna Nasional ke-10 Gerakan Pramuka Tahun 2012 di Bumi Perkemahan Cendrawasih Phokela Waena Jayapura, Provinsi Papua, Rabu 10 Oktober 2012.
Wapres menggarisbawahi bahwa tema Raimuna Nasional “Pramuka Indonesia Bersama Masyarakat Membangun Tanah Papua” menggugah kita semua untuk mewujudkan pembangunan bagi semua, seluruh bangsa Indonesia, tidak terkecuali.
“Kalian semua, para Pramuka Indonesia, adalah kader-kader pemimpin bangsa. Akan tiba saatnya nanti, kalian akan menerima tongkat estafet untuk menjalankan amanah memimpin bangsa ini,” ucap Wapres.
Foto : wapresri.go.id & mediaindonesia.com
Wapres yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka berpesan agar para peserta dapat menjadi generasi muda yang memiliki jiwa seimbang, cerdas, dan menguasai berbagai keterampilan dan ilmu pengetahuan. “Namun Anda juga harus memiliki satu modal penting lagi yaitu watak mulia. Kedua hal itu, keterampilan dan karakter adalah modal utama bagi Anda masing-masing untuk sukses dalam hidup Anda nanti, dan sekaligus modal utama bagi bangsa ini untuk maju,” pesan Wapres.
Situasi Keamanan di Papua
Mengenai situasi keamanan di Papua yang selama ini dikhawatirkan banyak pihak, dijamin sepenuhnya oleh Pj. Gubernur Papua Syamsul Arief Rivai, bahwa di Papua ada kedamaian, persaudaran, harapan, rasa kekeluargaan dan ada keinginan untuk maju seperti keinginan maju provinsi lainnya.
“Papua akan memberikan yang terbaik, termasuk dalam pengamanan terhadap para peserta sehingga diharapkan para orang tua tidak perlu cemas dan khawatir,” kata Syamsul Rivai.
Menurut dia, keseriusan Papua sebagai tuan rumah itu ditunjukkan sejak para peserta tiba hingga selama pelaksanaan. Di lokasi perkemahan, pihaknya telah menyediakan pondok-pondok beratap daun sagu yang mirip rumah asli masyarakat di Papua.
Kurang Meriah
Kegiatan itu mendapat dukungan penuh dari lembaga wakil rakyat Papua (DPRP) dengan menganggarkan dana mencapai Rp 350 Milyar bersumber dari APBD. Dari jumlah tersebut, Rp 80 Milyar di antaranya digunakan untuk membangun sarana dan prasarana. DPRP ingin agar Raimuna yang berskala nasional ini mampu memberikan kesan yang sebenarnya tentang Papua kepada peserta dari luar Papua.
Nada kecewa tampak terlontar dari salah seorang anggota DPRP, Yan Mandenas lantaran penyelenggaraan Raimuna di daerahnya itu terkesan kurang semarak, padahal dana yang dikucurkan cukup besar, bahkan hampir menyamai dana Pilgub Papua.
“Gaung Raimuna terlihat biasa saja, tidak memberikan warna dan bobot yang baik bagi masyarakat Papua selaku tuan rumah, dan sebaliknya, kesan khusus bagi peserta dari luar Papua itu tidak terlihat,”ungkap Yan kecewa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar